Kamis, 05 Juli 2012

awal mula dari nama "JOGER"

Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".

Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau "EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
 

Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER itupun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami, nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu (maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan, yaitu "ART & BATIK SHOP JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA5BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradab) dan berkesinambungan.

Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt - T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr. Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.


JOGER, KUTA, BALINESIA,

Pelajar Indonesia



PPI di Amerika Serikat disebut dengan Permias[2], sebagaimana yang tersebut dalam pendirian organisasi Permias pertama di Washington D.C. pada tanggal 24 Desember 1961. Secara organisasi, Permias memiliki perbedaan dengan PPI, namun secara jiwani, kedua-duanya sama-sama berdiri untuk menaungi mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang bersekolah di luar Indonesia.
Permias Indonesia dibagi berdasarkan negara bagian, namun tidak sedikit pula yang memiliki lebih dari satu Permias di satu negara bagian jikalau negara bagian tersebut luas atau memiliki lebih dari satu perguruan tinggi populer, dan jaraknya tidak berdekatan sehingga tidak memungkinkan bagi pelajar-pelajar yang tinggal berjauhan tersebut untuk diwadahi dalam satu Permias.
Selain Permias, di universitas-universitas di AS juga dikenal organisasi kemuridan yang disebut ISA (Indonesian Student Association) yang hampir sama dengan PPI atau Ikatan Mahasiswa Indonesia lainnya. Biasanya sebuah ISA hanya menaungi sebuah universitas atau perguruan tinggi, sedangkan Permias lebih luas cakupannya dengan menaungi beberapa sekolahan sekaligus, baik itu perguruan tinggi maupun sekolah pra-universitas (college).
Situs-situs web Permias (maupun PPI pada umumnya) memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
  • dibuat oleh mahasiswa-mahasiswi anggota Permias sendiri,
  • dibuat dengan dana yang tidak begitu besar,
  • dibuat untuk keperluan internal anggotanya, dan
  • bergantung kepada beberapa individu pemrogram situs tersebut,
sehingga tampilan situs-situs mereka bisa dibilang sesuai dengan kemampuan masing-masing, dan jikalau pemrogram atau pengurus situs tersebut telah lulus dan penggantinya tidak ditemukan, maka situs tersebut biasanya akan terdegenerasi dan menghilang dari internet, seperti yang dialami situs Permias Washington D.C.[3]
Di antara banyak situs-situs Permias yang saat ini masih 'hidup', sebagian besar dapat ditemukan di situs yang dikelolah oleh Organisasi Mahasiswa Indonesia di Urbana-Champaign, Illinois berikut[4].

GREEN FROG

Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.

((((((_BONGKAR_))))))

dari sebuah perasaan ingin berteriak lepas bebas tanpa batas hingge mencapai sebuah kepuasan.....


aku merasa bebas brontak dan merdeka

Cuma Pengen Sendiri

menyendiri nikmati malam yang
berbintang.. tanpa rembulan.....
bkin gue cukup teneng.. walau
banyak yang terjadi oh menyakitkan..
mengecewakan...
tapi gue tetep tenang,........

Rabu, 04 Juli 2012

Poppy Sophia

 
Poppy Sovia adalah seorang bintang akting Indonesia, yang dikenal masyarakat setelah berperan dalam film layar lebar, MENGEJAR MAS-MAS bersama Dinna Olivia dan Dwi Sasono. Selain itu, sebelumnya juga dikenal sebagai bintang sejumlah FTV.

Lewat MENGEJAR MAS-MAS dengan perannya sebagai Shanaz, Poppy dapat masuk dalam daftar nominator Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007. Namun sayang dirinya saat itu harus mengakui akting teman mainnya dalam film itu, Dina Olivia yang meraih peran terbaik perempuan. Namun demikian bintang kelahiran Jakarta, 23 September 1984 itu hingga kini telah membintangi sejumlah film remaja. Film terbarunya antara lain THE BUTTERFLY (2007), OTOMATIS ROMANTIS (2008), BARBI3 (2008) dan SI JAGO MERAH (2008).
Nama lahir Poppy Sovia
Lahir 23 September 1984 (umur 27)
Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Pekerjaan aktris
Tahun aktif 2007 - sekarang

CAPOEIRA



Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo.
Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brasil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brasil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala.

Beberapa gerakan dalam Capoeira:
  1. Ginga
  2. Handstand
  3. Backflip
  4. Headspin
  5. Handstand Whirling